Rabu, 15 Juni 2022, WIB

Jumat, 18 Feb 2022, 15:20:45 WIB, 464 View Administrator, Kategori : Info Nasional

Pandemi Covid-19 sudah berjalan 2 tahun lebih di bumi Indonesia, tidak satupun orang bisa memprediksi kapan pandemic ini akan berakhir. Semua orang merasakan, Covid-19 memberikan dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat diberbagai bidang diantaranya dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Pengaruh pandemi Covid-19 dalam bidang kesehatan yaitu tingkat kesehatan menurun karena banyak yang terpapar Covid-19. Banyak masyarakat yang stress, resah karena khawatir dan takut tertular virus Covid-19, sehingga membuat sistem imun semakin menurun.

Di bidang kesehatan banyak tenaga kesehatan yang berguguran akibat pandemi yang tertular virus Covid-19 maupun faktor kelelahan karena jumlah pasien yang membludak. Upaya pencegahan sebagai antipasi penyebaran Covid-19 yang telah dilakukan diantaranya karantina wilayah, kebijakan lockdown, social distancing, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM),  mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak, rajin mencuci tangan, dan lain sebagainya. Upaya lain dilakukan pemerintahuntuk mendukung kebijakan ini dengan adanya regulasi sebagai penguatan agar masyarakat mematuhi aturan baik dalam bentuk reward ataupun sanksi (kemenkes,2020).  Penguatan ini dilakukan agar semua masyarakat dapat melakukan kebiasaan baru dengan perubahan perilaku yang sehat, tetap produktif ditengah pandemic Covid-19.

Dampak lain dirasakan yang tak kalah penting pada dunia pendidikan, Pandemi Covid-19 menyebabkan anak-anak Indonesia sudah terkunci selama dua tahun dan terpaksa harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh dari rumah. Akibatnya banyak terjadi penurunan capaian hasil belajar pada anak-anak. Oleh karena itu pemerintah ingin agar segera terjadi pemulihan pembelajaran dengan dilaksanakannya pembelajaran tatap muka secara langsung, dengan pengaturan waktu disesuaikan dengan kebijakan daerah. Kondisi ini mempengaruhi perkembangan anak dalam hal kesehatan (fisik dan mental), aspek sosial, dan juga pendidikan. Dampak psikologis lainnya adalah menurunnya kwalitas pendidikan anak mempengaruhi semangat anak untuk belajar, membuat anak lebih banyak  berinteraksi denga gadjet membuat anak malas untuk bekreatifitas. (Kemendikbud,2021).

Berdasarkan data dari laman Satgas Covid-19 saat ini kasus Covid-19 sudah mengalami penurunan, namun pada bulan Juni 2021 pada saat tingkat infeksi Covid-19 cukup tinggi (kemenkes, 2021) . Di Indonesia Kasus Covid-19 untuk kelompok anak cukup banyak, yaitu mencapai 2,9% untuk usia 0 – 5 tahun dan 10% untuk usia 6 – 18 tahun (Kemenkes, 2021). Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah anak Indonesia yang tertular Covid-19  sejumlah 5.560 orang, jumlah ini sangat tinggi. Jika dilihat dari 10 anak 1-2 orang anak yang tertular Covid-19 (Kemenkes, 2021). Kondisi ini menjadi pertimbangan pemerintah terhadap kesiapan anak untuk mengikuti pembelajaran secara langsung dengan solusi aman untuk mengikuti pembelajaran.

Dari hasil studi efektifitas vaksin pada tenaga kesehatan DKI Jakarta Januari-Juni 2021, hasil pemberian Sinovak 2 dosis dapat mencegah sekitar 96% risiko perawatan karena Covid-19, serta dapat mencegah sebesar 98% kematian karena Covid-19.  Hasil studi ini diperkuat juga dari pengalaman  berdasarkan studi klinik di China dengan total subjek 1050 anak yang menunjukkan penggunaan Vaksin Sinovac pada anak usia 6-11 tahun aman dan dapat ditoleransi dengan baik. Profil keamanan pada anak usia 6-11 tahun sebesar 11%, sebanding dengan profil keamanan pada usia 12-17 tahun yang sudah disetujui sebesar 14%. Semua laporan kejadian tidak diinginkan (adverse events) yang teramati termasuk dalam kategori grade 1 dan 2 (ringan hingga sedang).

Terkait dengan efek pembentukan respons imun (imunogenisitas) vaksin ini pada anak usia 6-11 tahun, hasil pengamatan uji antibodi netralisasi 28 hari setelah vaksinasi dosis ke-2 menunjukkan seropositive rates dan seroconversion rates mendekati 100%. Nilai titer antibodi (Geometric Mean Titre/GMT) pada anak lebih tinggi dari titer antibodi pada kelompok dewasa yang sudah diketahui efikasinya (GMT: 118,7 vs 14,1). Hasil studi-menyimpulkan bahwa Vaksin Sinovac dengan pemberian dosis 600 SU aman dan memberikan respons imun yang baik pada anak usia 6-11 tahun.

Vaksinasi  pencegahan Covid-19 menjadi modal besar untuk mempercepat pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 (Jumeri,2021). Kegiatan vaksinasi ini merupakan jawaban kepada masyarakat, agar para orang tua tidak ragu lagi dan menjadi lebih semangat memberikan izin agar putra-putrinya bisa mengikuti pembelajaran tatap muka. Vaksinasi merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kekebalan daya tahan tubuh anak agar bisa menghindarkan anak-anak kita dari terpapar Covid-19. Sejalan dengan meyakinkan masyarakat tentang manfaat Vaksinasi untuk terhadap peningkatan imunitas IGG Sars-2 anak- anak, penelitian yang telah dilakukan oleh Balitbang dan fakultas Kedoktera Universitas Sriwijaya 2021 membuktikan bahwa pemberian vaksin kepada masyarakat dapat meningkatkan imunitas tubuh masyarakat (Univesitas Sriwijaya, 2021)

Pemberian Vaksin merupakan solusi mencegah anak-anak kita mengalami ketertinggalan pembelajaran akibat pandemi. Karena sekolah merupakan tempat memberikan pembelajaran, baik akademik maupun karakter untuk anak-anak. Oleh karenanya kita semua harus memberikan dukungan terhadap program vaksinasi untuk anak, agar semua bisa memiliki ketenangan yang sama khususnya para orang tua dalam mengizinkan anak-anaknya untuk belajar tatap muka. Kebijakan lain yang sebagai ebagai penegasan adalah rekomendasi dari ITAGI dan berdasarkan rekomendasi BPOM, maka vaksin yang digunakan untuk anak-anak adalah vaksin Sinovac dan sangat aman untuk anak untuk usia 6-11 tahun. Rekomendasi ini memperkuat bahwa anak usia 6-11 tahun harus mendapatkan Vaksin Covid-19.

 

Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Sedangkan Sinovac adalah nama jenis vaksin yang akan dimasukan kedalam tubuh manusia.

 

 

Beberapa persyaratan yang harus dilalui untuk anak usia 6-11 tahun untuk mendapatkan vaksin adalah sebagai berikut

  1. Anak yang dapat mengikuti vaksinasi telah dinyatakan lulus skrining kesehatan.
  2. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di sekolah, puskesmas, dan pos vaksinasi lainnya untuk seluruh WNI tanpa syarat domisili. 
  3. Pelaksanaan vaksinasi di sekolah mengikuti skema bulan imunisasi anak sekolah pada masa pandemi. 
  4. Vaksin diberikan sebanyak 2 (dua) kali dengan interval minimal 28 (dua puluh delapan) hari melalui suntikan intramuskular di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 mL;
  5. Kegiatan vaksinasi kepada anak tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk Pencegah penyebaran kasus Covid-19.

Beberapa pertanyaan yang sering muncul berkaitan dengan pemberian Vaksi  Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun.  Menurut Prof Cissy merangkum pertanyaan - pertanyaan perlu penguatan untuk meyakinkan orangtua.

  1. Amankah vaksin COVID-19 untuk anak?

“Vaksin untuk anak itu harus super aman. Menurut penelitian yang dilakukan di Cina, juga oleh Sinovac pada anak usia 3-11 tahun, terbukti vaksin ini aman dan memiliki imunogenitas yang baik.”

  1. Apa efek samping dari vaksin untuk anak?

“Reaksi tiap anak beda. Yang paling banyak adalah KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) lokal seperti merah-merah di suntikan. Berat/ringan KIPI tiap orang tidak sama, tergantung reaksi badan masing-masing."

  1. Berapa lama efek samping vaksin?

“Paling normal itu 2-3 hari sudah hilang.  Tapi, kan,  reaksi orang beda-beda. Kalau lebih dari 5 hari, dilihat apakah betul-betul karena KIPI atau bagaimana. Misalnya, 5 hari masih demam, kan, tidak biasa. Coba cek, takutnya kena DBD, tipes, atau radang tenggorokan. Kalau 7 hari, sih, masih normalDi penelitian, 8 hari (durasi efek samping terlama).”

  1. Apa yang harus dilakukan bila anak menunjukkan KIPI?

Jika dia terganggu, sampai nggak bisa tidur, karena demam. Kasih saja penangkal demam. Parasetamol boleh, agar lebih tenang.”

  1. Berapa lama antibodi akan terbentuk

“Dua minggu setelah suntikan ke-2, baru kita dapat antibodi yang cukup.”

Prof Cissy menuturkan bahwa orangtua tidak perlu resah tanpa sebab, jangan mempercayai informasi hoaks membuat ragu untuk memberikan vaksin Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun, sudah banyak hasil penelitian ataupun kajian bahwa vaksin Covid-19 ini sangat baik merupakan modal agar anak dapat mengikuti pembelajaran secara langsung dengan tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Mari jangan ragu vaksinkan putra-putri kita.

Beberapa manfaat dari vaksin Covid-19 ini ntuk anak usia-6 11 tahun adalah :

1. Meningkatkan imunitas tubuh.

2. Meningkat percaya diri anak dan orangtua dari ancaman tertular Covid-19

3. Anak dapat melakukan aktifitas di luar rumah.

4. Menumbuhkan rasa sosial dengan lingkungan

5.Bisa beradaptasi dengan pandemic copid-19 dengan tetap melakukan 5 M, dan 3 T .

Pemberian vaksinasi akan ditunda jika kondisi anak pada kriteria  kriteria berikut:

  1. Demam > 37,5°
  2. Tekanan darah 140/90 mmHg
  3. Mendapat vaksin lain (vaksin rutin) kurang dari 2 minggu sebelumnya
  4. Pernah menderita Covid-19, sesuai anjuran dokter.
  5. Dalam keluarga terdapat kontak dengan pasien COVID-19
  6. Sedang mengalami demam atau batuk pilek atau nyeri menelan atau muntah atau diare
  7. Dalam 7 hari terakhir mendapat perawatan di RS atau menderita kedaruratan medis (sesak napas, kejang, tidak sadar, berdebar-debar, perdarahan, hipertensi, tremor hebat)
  8. Menderita gangguan imunitas (hiperimun: auto imun, alergi berat dan defisiensi imun: gizi buruk, HIV berat, keganasan)
  9. Sedang menjalani pengobatan imunosupresan jangka panjang (steroid lebih dari 2 minggu, sitostatika)

KESIMPULAN

Kesimpulan pentingnya vaksin untuk usia 6-11 tahun ini adalah :

  1. Anak Indonesia harus divaksinasi agar terlindung dari wabah Covid-19
  2. Keaman Vaksin Covid-19 sudah dibuktikan dengan uji klinis hingga pelaksanaan sampai saat ini.
  3. Semua Jenis Vaksin Covid-19 baik, digunakan sesuai peraturan pemerintah yang telah dibuat pemerintah.
  4. Mari bersama-sama kita sebarkan informasi yang benar terkait Covid-19 dibutuhkan agar kita tidak salah langkah dan segera bisa terbebas dari pandemic ini
  5. Tetapkan lakukan protokol kesehatan 5 M, dan lakukan 3 T (testing, tracing, dan treatment),  jika merasakan gejala atau setelah melakukan perjalan dari luar daerah. (alx-sahr)





Tuliskan Komentar