Rabu, 15 Juni 2022, WIB

Rabu, 20 Jan 2021, 14:51:54 WIB, 14568 View Administrator, Kategori : Pendidikan

Asesmen nasional adalah penilaian mutu sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar serta menengah. Penilaian ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan informasi akurat.

Perbedaan Asesmen Nasional dengan UN adalah sifatnya yang tidak menentukan kelulusan. Selain itu, Asesmen Nasional dilakukan terhadap sekolah dengan sampel murid yang tidak bersifat individual layaknya UN.

Peserta Asesmen Nasional adalah siswa kelas 5 jenjang SD/MI, kelas 8 tingkat SMP/MTs. Jadwal pelaksanaan Asesmen Nasional berbeda untuk tiap jenjang pendidikan.

Asesmen Nasional jenjang SD/MI dilaksanakan pada Agustus 2021, sedangkan sekolah menengah rencananya dilakukan pada Maret- Pertengahan April 2021. Peserta Asesmen Nasional hanya sebagian murid dan guru yang dipilih Kemendikbud.

Dengan adanya Asesmen Nasional, siswa dan sekolah tak perlu lagi melakukan UN seperti tahun sebelumnya. Siswa tidak perlu khawatir soal kelulusan atau harus belajar khusus.

"Asesmen Nasional tidak hanya dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional, tetapi juga sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan," kata Nadiem

 

Hasil Asesmen Nasional adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh fasilitas pendidikan di Indonesia. Peta kualitas ini menjadi cermin untuk mempercepat perbaikan mutu pendidikan di Indonesia.

 

Asesmen nasional dirancang sebagai pengganti ujian nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).

Ada 3 bagian dalam asesmen nasional yang diujikan, meliputi:

  1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), yakni mengukur capaian literasi (bahasa) membaca dan numerasi (matematika) sebagai hasil belajar kognitif
  2. Survei Karakter, yaitu mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nlai sebagai hasil belajar non kognitif, seperti iman dan takwa kepada Tuhan, akhlak mulia, kebhinekaan global, mandiri, bergotongroyong, bernalar kritis, dan kreatif
  3. Survei Lingkungan Belajar, adalah mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.

 

Ujian asesmen nasional (AKM, survey karakter, dan survey lingkungan belajar) tidak dilaksanakan di akhir jenjang pendidikan, SD, SMP, seperti kelas 6 dan 9. Namun dilakukan pada pertengangan jenjang. 

Tujuannya ada dua. Pertama, agar bisa memberi waktu bagi sekolah dan guru memperbaiki pembelajaran sebelum siswa lulus. Kedua, menunjukkan bahwa tes ini bukan alat seleksi siswa, sehingga tidak memicu stress buat siswa dan orang tua.

“Ini tes (asesmennasional) yang harus diambil di tengah jenjang, bukan jadi alat seleksi murid,” tegas H. Teddy Meilwanyah, S.STP.,M.SI melalui Kasi Kuri kulum dan Penilaian SD Hendri Wijaya, S.Ag, M.Si

 

Kalau ujian nasional, pada pelaksanaannya berdasarkan matapelajaran. Siswa dituntut untuk menghafal, menguasai materi kurikulum. Tetap itidak di asesmen nasional.Yang diujikan adalah kompetensi dasar siswa. Jadi tidak perlu persiapan khusus, apalagi sampai tertekan dan stress. Tidak perlu juga ikut bimbingan belajar (bimbel). Emak-emak bias hemat puluhan juta rupiah, sehingga dapat menabung untuk biaya pendidikan anak kejenjang pendidikan selanjutnya.

“Asesmen nasional tidak perlu persiapan-persiapan khusus maupun tambahan yang akan menjadi beban psikologis.Tidak usah cemas, tidak perlu bimbel khusus demi asesmen nasional,” ,” tegas H. Teddy Meilwanyah, S.STP.,M.SI Yang bikin lega lagi, asesmen nasional bukanlah penentu kelulusan. Termasuk mempertimbangkan nilai seluruh matapelajaran dan menjadi indicator keberhasilan belajar siswa.

Asesmen nasional dilakukan sebagai pemetaan dasar dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan, sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah dan murid.“Hasil asesmen nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya,” . Teddy Meilwanyah, S.STP.,M.SI melalui Kasi Kurikulum danPenilaian SD Hendri Wijaya, S.Ag, M.Si

 

Asesmen Nasional dilaksanakan menggunakan computer dan secara daring alias online

Untuk jenjang SD/MI:

  • Tes literasi 75 menit dan survey karakter 20 menit (hari pertama)
  • Tes numerasi 75 menit dan survey lingkungan belajar 20 menit (hari kedua).

Untukjenjang SMP/MTs

  • Tes literasi 90 menit dan survey karakter 30 menit (hari pertama)
  • Tes numerasi 90 menit dan Survei Lingkungan Belajar 30 menit (hari kedua).





Tuliskan Komentar