Rabu, 15 Juni 2022, WIB

Kamis, 23 Sep 2021, 04:50:41 WIB, 91 View Administrator, Kategori :

PENTINGNYA MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH UNTUK PENINGKATAN

KINERJA SEKOLAH DAN MUTU PENDIDIKAN

 

Oleh

H. Susanto SHI, S.AP., M.Si.

 

Permasalahan pendidikan yang krusial dan tak kunjung usai di Indonesia adalah rendahnya kinerja sekolah dan lambannya peningkatan mutu pendidikan yang disebabkan disebabkan kurang optimalnya manajemen di sekolah, disamping kebijakan pemerintah yang sering berubah-ubah.. 

 

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan mulai dari pembaharuan serta pengembangan kurikulum nasional, pelatihan secara berkala bagi para tenaga pendidik serta pemberian dana pendidikan serta alokasi dana sarana dan prasarana yang lebih memadai untuk menunjang proses pendidikan yang lebih aktif dan efektif.

 

Namun, jelas sampai saat ini berbaga upaya tersebut tidak terlalu berdampak signifikan dan tidak terlalu memuaskan, sehingga diperlukan terobosan lain sebagai alternatif untuk meningkatkan kinerja sekolah dan mutu pendidikan, yaitu melalui Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

 

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah strategi pengelolaan dengan sistem otonomi manajemen pendidikan dalam satuan pendidikan oleh Kepala sekolah, guru dan para staf lainnya dibantu oleh komite sekolah dalam melakukan upaya peningkatan mutu pendidikan. Pada hakikatnya satuan pendidikan yang menerapkan sistem MBS memiliki kewenangan lebih luas dalam menata ulang sistem serta strategi yang dapat mengembangkan sumber daya pendidikan, kualitas tenaga pendidik terutama dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, menentukan kebijakan serta pengambilan keputusan yang dibutuhkan dan sesuai dengan lingkungan sekolah. 

Oleh karena itu, secara teoritis Manajemen Berbasis Sekolah ditandai dengan adanya karakteristik dasar pemberian otonomi kepada sekolah secara lebih luas dan tingkat pastisipasi antar warga sekolah serta kontribusi masyarakat yang tinggi untuk mendukung dalam rangka pencapaian mutu pendidikan yang lebih berkualitas. Nah, dengan adanya pengambilan keputusan serta kebijakan-kebijakan secara kolektif tersebut dinilai dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran dan kepuasan para guru agar memiliki kinerja yang bermutu.

 

Seyogyanya selain adanya pemberian otonomi yang lebih luas terhadap pihak sekolah, adanya program MBS ini juga berdampak positif bagi sosialisasi sekolah terkait kontribusi dari pihak wali murid serta partisipasi dari masyarakat sekitar sekolah, yang ikut andil dalam merealisir program-program serta strategi yang dibutuhkan sekolah. Perlu diketahui bahwa pihak wali murid dan masyarakat tidak hanya berkontribusi dan mendukung sekolah melalui bantuan finansial saja, tetapi ikut bertanggung jawab dan bersama-sama merumuskan strategi dan mengembangkan ide serta program-program yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran serta kualitas sekolah secara umum. 

 

Salah satu bentuk dukungan aktif dari pihak wali murid dan masyarakat yaitu dengan memberikan ide, gagasan dan berkonsultasi dengan komite sekolah terkait masalah dalam pendidikan anak anak mereka serta hal hal yang berpotensi dan dinilai efektif untuk mengembangkan minat dan semangat belajar peserta didik. Selain itu, hendaknya wali murid dan masyarakat terlibat aktif dalam proses kontrol pengelolaan sekolah meliputi kebersihan dan keamanan lingkungan dan pendisiplinan para peserta didik. Masyarakat juga harus ikut andil membantu dalam mempromosikan sekolah, salah satu caranya yakni masyarakat dapat menjadi organisator serta narasumber kegiatan sekolah yang dapat meningkatkan mutu belajar siswa dan prestasi sekolah secara keseluruhan.

 

Sejatinya peran dan pastisipasi wali murid serta masyarakat dalam pendidikan sangatlah penting, hal ini juga diamanahkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Hak dan kewajiban masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. Mayarakat berhak berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan juga evaluasi program pendidikan dengan memberikan dukungan aktif terhadap upaya pengelolaan sumber daya dan pengembangan kualitas pembelajaran. Lebih lanjut, partisipasi masyarakat dapat dilakukan perseorangan, kelompok ataupun organisasi kemasyrakatan dalam penyelenggaraan daan pengendalilan mutu layanan pendidikan. Maka disini dibutuhkan keterbukaan semua pihak agar sama-sama turut merasakan dan mengupayakan bagaimana meningkatkan kinerja sekolah dan mutu pendidikan.

 

Nah, adanya pola kerja kolektif seluruh komponen pendidikan dalam manajemen sekolah serta kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah, pendidik, para peserta didik dan juga masyarakat dapat dipastikan dapat memaksimalkan fungsi pendidikan di sekolah sehingga tercipta peningkatan kinerja sekolah dan mutu pendidikan.

 

Kepala sekolah menjadi acuan terpenting dalam mengelola dan mendayagunakan komponen komponen pendidikan, ia harus memiliki kemampuan dalam mengkoordinasikan, merencanakan, melaksanakan serta melakukan controlling dan evaluasi terhadap keberlangsungan Program MBS. Lebih spesifik lagi selain kepala sekolah, guru sebagai tenaga pendidik juga memiliki peranan penting dalam mengimplementasikan MBS, salah satunya melalui upaya perbaikan kemampuan mengajar dan meningkatkan kualitas serta ide kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, aktif dan efektif.

 

Dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), sekolah lebih mengetahui apa saja kekuatan dan kelemahan serta potensi yang ada. Sekolah lebih mengetahui perihal sumber daya yang dimilikinya sehingga hal tersebut membuat sekolah dapat mengelola dan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia secara efektif dan mengembangkan input pendidikan serta mendayagunakannya sesuai dengan kebutuhan sekolah dan masyarakat dalam rangka memajukan dan meningkatkan mutu sekolah. Sekolah akan lebih mampu membuat perencanaan sekolahnya dengan baik yang dituangkan dalam Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT), sehingga dapat diaksanakan dengan dan oleh seluruh sumber daya yang ada di sekolah, serta dapat dipertanggungjawabkan secara akuntabel dan transparan.

 

Nah, disini dibutuhkan kepala sekolah yang berkarakter manajerial, tenaga pendidik dan tenaga administrasi yang berkarakter profesional, dan masyarakat yang berkarakter partisipan, serta didukung oleh kebijakan Pemerintah/Pemerintah Daerah yang terintegratif.

Download Panduan Keja Kepala Sekolah




Tuliskan Komentar